Bonda
Dirahimmu berteduh seorang makhluk
menunggu seruan dari Khalik
menjenguk alam maya penuh kepalsuan
Sembilan purnama ia menjadi beban
pada sebuah penderitaan dan kesengsaraan
lalu senyap di subuh hening itu
tangisan bayi mengimbau rasa
jiwa nan gusar berganti bahagia
menatap bola mata
putih jernih belum mengerti
aneh ajaib menyaksi keliling
Tangisan bergema lagi
bagai menyuarakan kengganan
berlabuh di pengkalan asing
menggalas segunung beban
taat dan patuh sebagai hamba
memasrahkan diri pada Pencipta
bekalan di kemudian nanti
tika segalanya tiada erti
Tiada ulasan:
Catat Ulasan